Dikuasakan oleh Blogger.
Foto saya
Indonesia, Indonesia
Kesuksessan berawal dari diri kita sendiri dan tergantung usaha dari masing-masing pribadi twitter : @IndahArodha Facebook: Indah Arodha
RSS
Post Icon

Dia_Loe_Gue END (Drama)


(Saat jam istirahat tiba,semua siswa  SMAN 5 Kemerdekaan keluar kelas masing-masing untuk beristirahat,tetapi tidak untuk 3 orang siswi dari kelas X IPA ini,mereka lebih suka mengahabiskan waktu istirahat untuk berada didalam kelas dan belajar.)

Ika       :”Ima sekarang bukannya ada PR Biologi ya..?”
Astri    :”Bab IV, tentang peredarah darah itu kan..?”(sambil membuka buku)
Ima      :”Waduh kalian ini rajin banget ya,sampai-sampai sehafal itu!”(tersenyum)
Ika       :”Halah Im, gak usah berlebihan gitu lah,kami tahu kalau kamu juga pasti sudah          mengerjakan,iya kan astri..?”(kepada Astri)
Astri    :”Iya Ika malahan dia sudah selesai duluan sebelum kita..?”(memuji)
Ima      :”Hehe,kalian bisa aja,kalian juga rajin kok..!”(meringis)

(Tiba-tiba masuklah dua orang siswi yang memotong pembicaraan mereka, sepertinya mereka baru saja dari kantin.)

Indah   :”Ih,ih,ih..anak-anak kampung rajin banget,mau jadi Dokter ya? Ups,atau jangan-jangan mau jadi    TKW ya?”(tertawa)
Yuli     :”Iya mungkin Ndah,kan cita-cita mereka pengen jadi B-I-R-T!”(Mengejek)
Indah   :”Wow..Apa itu Yul,kok kedengarannya professional banget tuh?”
Yuli     :”Buruh Ibu Rumah Tangga Indah,cocok banget tuh buat mereka,si anak kampung!”

(Ketiga siswa tersebut berusaha sabar menghadapi penghinaan tersebut,tapi sabar itu juga   ada batasnya sehingga salah satu dari mereka tidak tahan atas sikap mereka.)

Ima      :”Hey,kamu ! Meskipun kami anak kampung tapi kami juga punya harga diri yang nggak bisa seenaknya dihina seperti ini!”(marah  sambil berdiri yang dari tadi hanya duduk terdiam)
Indah :”Ow,Ow,Ow,anak kampung bicara tentang harga diri,Widih..KAMSEUPAY?” (tertawa,mengejek)
Ika       :”Sabar Im,sabar..biarkan saja mereka begitu, kita gak usah ngeladenin mereka.”
Astri    :”Iya mereka memang anak-anak yang gak punya perasaan,yang penting kita berusaha untuk mewujudkan cita-cita kita.”(menepuk bahu Ima)
Indah :”Hah Berusaha..?!! Hello..Berusaha ampek seribu kalipun masih juga tetep ‘anak kampung’!”
Yuli     :”Biarin aja lah ndah,biarkan mereka mengejar cita-citanya setinggi mungkin, toh nantinya jadi Buruh juga..!”(tertawa)
Ima      :”Hey jaga ucapan kalian ya..! kalau nggak..??!!”(mulai marah)
Indah              :”Kalau nggak apa..?! Emang kamu berani,kalau berani coba aja..!!?”(menantang dan memotong pembicaraan Ima)
Yuli     :”Dasar anak kampung Ih..!?”(Jijik)
Ima      :”Sekali lagi kamu ngomong gitu,aku gampar kamu! Kurang ajar banget sih jadi orang..?”(marah dan tidak dapat menahan emosi).
Astri    :”Kalian itu sebenarnya mau apa sih,tidak punya perasaan banget?”(membela)
Ika       :”Iya hobi banget menghina orang,sebenarnya kalian itu manusia bukan sih,kok gak punya hati sama sekali..!!”(sedikit marah)
Indah :”Hello..biasa donk anak orang kaya,yang pinter dan calon Pemimpin Negara ini,bicara seperti itu..!”
Yuli     :”Dari pada kalian anak jelata,KAMSEUPAY..Eow..!!?(menghina)

(ketiga anak tersebut berusaha sabar mengahadapi mereka)

Indah :”Mana PR Biologi kamu? Aku mau lihat !!(membentak)
Ima      :”Oh,ini yang dinamakan anak orang kaya yang pinter dan calon pemimpin Negara,tapi ujung-ujungnya nyontek hasil pekerjaan anak kampung seperti kami,gak punya malu ya..?”

(Suasana semakin keruh)

Indah :”Tutup mulutmu,atau aku robek mulutmu..!!”(marah)
Ika       :”Kalau kamu memang calon pemimpin Negara,kerjakan sendiri sana,ngapain ngambil pekerjaan  Orang lain..?”
Yuli     :”Kita memang pinter, hanya saja kita males ngerjain PR semudah itu..! Berikan Nggak..!!”(Ujung-ujungnya membentak)
Ima      :”Sampek Dunia Akhirat pun, aku tetep nggak sudi!!”
Astri    :”Enggak apa-apa Ima berikan saja,dari pada kita cari masalah sama mereka dan dibawa ke ruang BK,mending..!”(Belum selesai bicara)
Ima      :”Sekali Enggak tetep Enggak,sedikitpun dia menyentuh hasil pekerjaanku,aku gak bakalan tinggal diam..!!”(mata melotot)
Indah :”Ayo berikan..!! Nantang kamu ya.?”(Sambil menarik kerah baju milik Ima)

(Terjadilah keributan yang sangat menggemparkan antara kedua kelompok ini yang memang dari dulu tidak pernah bisa hidup rukun,teman dari masing-masing kelompok berusaha melerai tapi usaha mereka hanya sia-sia saja.Sebegitu hebohnya mereka berkelahi sampai-sampai semua anak berkerumunan menghampiri mereka dan terlihat sangat asyik seperti melihat sebuah pertunjukan wayang kulit,tiba-tiba guru BK pun datang menghampiri mereka  .Semua siswa pun duduk dibangku masing-masing)

Bu Ritma    :”Apa-Apaan kalian..!! Seperti anak yang tidak mempunyai aturan..! kamu Indah,Ima,Ika,Astri,Yuli,Cepat ke ruang BK..!(terdengar marah)

(Ika,Astri,dan Yuli hanya terdiam melihat kejadian ini,Mereka berusaha melerai tapi usaha mereka sia-sia.Akhirnya mereka semua menyesali perbuatan mereka).

Astri         :”Kamu sih Im,Udah aku bilangin juga mereka kan memang tidak punya perasaan..!”(membela diri)
Ika           :”Astri, bisa diam nggak..!”(marah)
Ima          :”Udah,udah,Cukup..!!!! Berisik tau nggak sih..?”
Indah       :”Anak Buah kamu tuh,Suruh diem..Dasar anak kampung..!”
Yuli          :”Sudah Indah,Cuekin aja..!”(Cuek)
Bu Ritma        :”Kalian masih tidak bisa diam,Cepat sekarang juga kalian ke ruang BK!”(kepada Indah,Ima,Ika,Astri,dan Yuli)
Bu Ritma        :”Kalian semua juga,ada anak berkelahi tidak malah dilerai malah dijadikan sebuah pertunjukan. Dimana moralitas kalian? Saya berharap peristiwa sepeti ini tidak akan terulang lagi.Kalian Mengerti..?”(Kepada semua siswa)
Siswa       :”Mengerti Bu..!”
Bu Ritma        :”Sekarang kalian semua bubar,dan bagi yang bermasalah ikut saya keruang BK sekarang juga.”

(Akhirnya kelima anak tersebut menuju ke ruang BK untuk dimintai pertanggungjawaban atas perbuatan mereka. )

Bu Ritma      :”Ima,sebelumnya aku sudah tau bagaimana sifat kamu,tapi kenapa kamu bisa berbuat seperti ini. Tolong kamu ceritakan bagaimana runtutan peristiwanya!”(kepada Ima)
Yuli          :”Iya Bu,Ima itu loh,yang gak tau diri anak kampung yang..!”(belum selesai bicara)
Bu Ritma      :”Siapa  yang menyuruh kamu bicara.”(memotong pembicaraan Yuli)

(Ima menceritakan semuanya kepada Bu Ritma,dan semuanya hanya terdiam mendengarkan cerita itu karena cerita itu memang benar tanpa rekayasa sedikitpun. Bu Ritma juga memberi pengarahan dan saran terhadap perbuatan mereka,Beliau pun menyuruh mereka untuk saling meminta maaf.)

Bu Ritma        :”Sekarang kalian harus minta maaf dan berjanji bahwa peristiwa ini tidak akan pernah terulang lagi,dan kamu Indah seharusnya kamu bisa mengahargai teman kamu.Sudah sekarang kalian minta maaf dan setelah itu kalian bisa kembali ke kelas.”
Indah       :”Aku minta Maaf ya, aku harap kalian bisa memaafkan perbuatan kami”(Sinis)
Ima          :”Kami juga minta maaf ya,karena kami tidak bisa menahan emosi kami.”(terdengar tulus)
Bu Ritma        :”Nah,kalau begini caranya kan enak didengarnya,ya sudah kalian bisa kembali ke kelas.”
(5 Siswa) :”Iya Bu!”(hampir serentak)

(Setelah keluar dari ruang BK..)

Indah       :”Hey anak kampung ini adalah hal yang paling memalukan dalam hidup aku yaitu,meminta maaf kepada kalian..!”(Munafiq)
Ima          :”Jadi tadi kamu Cuma bersikap manis saja didepan Bu Ritma,aku nggak nyangka.?”
Yuli          :”Eow..KAMSEUPAY..!?”(tertawa)
Ika           :”Dasar Munafiq Kalian..!”
Astri         :”Okey berarti kita ,sepakat dengan dengan perjanjian kita dulu bahwa..?”
(Semua)   :”Dia..Loe..Gue End..!!”(Serentak)

(Akhirnya mereka masih tetap tidak bisa hidup rukun sampai sekarang pun mereka masih selalu bermusuhan satu sama lainnya)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 ulasan:

Catat Ulasan